MotoGP Mandalika tinggal tersisa beberapa hari. Kabarnya beberapa series tiket sudah habis terjual. Bahkan hotel bintang di seluruh Lombok telah penuh terpesan. Lalu bagaimana yang belum mendapat akomodasi?
Berbagai opsi ditawarkan untuk menampung jumlah pengunjung yang bisa mencapai puluhan ribu. Salah satunya adalah homestay yang ada di berbagai desa wisata lingkar Mandalika.
Namun ini juga dikhawatirkan belum mampu menampung ledakan penonton. Apalagi informasi terbaru mengatakan jumlah penonton dinaikkan menjadi 100.000 berbagai kelas.
Baca juga:
* Genpi Yakin MotoGP Mandalika Bisa Bangkitkan Pariwisata Indonesia
Menyulap rumah warga jadi homestay bisa dilakukan dengan prosedur dan standarisasi hospitality yang tentu harus dikurasi. Ini menjadi peluang sekaligus edukasi bagi masyarakat untuk siap dan ramah terhadap wisatawan.
Sudah sewajarnya daerah pariwisata khususnya destinasi superprioritas siap dengan berbagai solusi saat peak season seperti ini.
Ketua Umum Genpi Indonesia Mbak Jhe mengatakan ini menjadi peluang untuk teman-teman di Lombok. Mereka bisa menawarkan berbagai paket kreatif yang solutif.
“Campervan misalnya, meski jumlahnya terbatas bisa mengambil jalur dari Banyuwangi, Surabaya atau Bali melalui penyeberangan Ketapang – Gilimanuk.” Ujar Mbak Jhe, Senin (31/01/2022).
“Camping ground juga bisa menjadi solusi dengan menawarkan pengalaman berbeda atau bahkan luxury camping.” Imbuhnya.
Jangan sampai terjadi wisatawan menginap di tempat lain karena Lombok full-booked. Hal ini menurut Mbak Jhe bisa saja terjadi jika Lombok tidak siap.
“Tantangan utama sebetulnya selain menjamin kesuksesan Moto GP, para stakeholder lokal harus menangkap peluang untuk memanfaatkan media value dari event ini.” Mbak Jhe menuturkan.
“Ada potensi menaikkan kunjungan wisatawan di luar agenda MotoGP. Banyak event yang bisa dilakukan, khususnya MICE. Apalagi MICE adalah 60% pasar Lombok.” Ungkapnya.
Baca juga:
* Tingkatkan Daya Saing, GenPI Jalin MoU dengan AELI
MotoGP, menurut Jhe, adalah kesempatan untuk “menjual diri”. Lombok memiliki Unesco Geopark, 3 Gili di Utara dan 11 Gili di Selatan.
“Belum lagi bicara soal wisata budaya dan wisata petualangan di Pulau Sumbawa.” Kata Jhe.
“Ini adalah indikator kebangkitan pariwisata Indonesia dan Nusa Tenggara Barat khususnya. Selain menjadi Presidensi G20 di 2022 ini, Moto GP juga menjadi kebangkitan pariwisata Lombok. Kesempatan tidak datang dua kali dan jangan sampai lepas.” Pungkas Jhe.