
Hari kelima, tim JALIN Komunitas bertandang ke Kota Surabaya. Bertemu dengan GenPI Jawa Timur, Suroboyoku, komunitas Level Up Community, GenPI Surabaya, Komunitas Kopdar Surabaya, Surabaya Terkini, serta Local Guide Surabaya, bertempat di INDISCHE 1931 Coffee, Sabtu (06/03/2022).
Sebelum berdikusi, Tim Jalin dan komunitas-komunitas, mendatangi beberapa destinasi wisata. Khususnya destinasi wisata sejarah dan religi.
Baca juga:
* Komunitas Solo dan Tim Jalin: ‘Liburan Aman ke Solo Aja’
Salah satunya mendatangi Masjid Sunan Ampel. Masjid tertua di Jawa Timur yang terletak di Kecamatan Semampir, Surabaya.
Di bagian barat masjid, area belakang, terdapat komplek makam Sunan Ampel. Sunan Ampel dianggap sebagai sesepuh oleh para wali lainnya.
Kota Surabaya terkenal dengan suhunya yang panas, namun, ternyata masjid ini menawarkan suasana yang berbeda. Terasa sejuk dan nyaman tak peduli berapa banyak pengunjung yang datang.
Selain masjid dan makam Sunan Ampel, Surabaya juga terkenal dengan wisata sejarah kemerdekaan Indonesia. Katakan saja Hotel Yamato yang kini berubah nama menjadi Hotel Majapahit.
Di hotel inilah dulunya arek-arek Suroboyo dengan gagah berani memanjat Hotel Oranje untuk merobek bendera Belanda, sehingga menjadi bendera merah putih.
Koordinator Tim JALIN, Ghera Nugraha mengatakan, mengutip bahasa Sunda kuno “Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke” .
“Tak ada dulu, tak ada pula sekarang.” Ghera mengartikan.
Salah seorang perwakilan komunitas Suroboyoku, Dimas, mengatakan hal ini lah yang terus dijaga oleh komunitasnya.
“Kami membawa tamu untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Surabaya. Seperti Hotel Majapahit, alun-alun bawah tanah, balai pemuda Surabaya, Jembatan Surabaya hingga air mancur.” terang Dimas.
Dua tahun pandemi membuat kegiatan jadi lebih sulit dilakukan. Pun, bila harus ke lokasi-lokasi tersebut di atas, diperlukan izin khusus.
Kolaborasi juga muncul dari komunitas Local Guide Surabaya yang fokus pada pengenalan destinasi-destinasi agar bisa diakses dengan tepat oleh calon pengunjung.
“Kuliner terkini, cafe, destinasi-destinasi baru kita up semua di Local Guide. Agar tempat tersebut lebih dikenal dan mudah diakses pengunjung” ujar Fahmi perwakilan komunitas.
Fahmi yang juga seorang influencer, dalam kesempatan ini, turut serta memberi masukan-masukan bermedia sosial.
Baca juga:
* Temu Komunitas Jogja: Kolaborasi Konten, Pariwisata Jadi Keren
“Kalau kita memanfaatkan media sosial dengan maksimal bisa memberikan banyak keuntungan. Dalam hal ini bisa mengangkat berbagai daya tarik wisata yang dimiliki Kota Surabaya,” Kata Dimas.
(Penulis Tim JALIN: Efa Butar Butar)