Kepulauan Sula, Maluku Utara, resmi terhubung dengan tol laut. Ditandai dengan bersandarnya Kapal tol laut KM Kendhaga Nusantara 9, di Pelabuhan Malbufa, Sanana Rabu (26/01/2022).
Terhubung dengan rute Tanjung Perak – Piru – Wayaloar – Malbufa – Babang – Saketa – Gimea(Tapeleo)- Bula – Tanjung Perak.
Dapat dikatakan menjadi bentuk kehadiran negara dalam rangka konektivitas nusantara di Kepulauan Sula. Demikian dikatakan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt Mugen Sartoto, pada Kamis (27/01).
Baca juga:
* Jembatan Gantung Girpasang Buka Akses dan Potensi Wisata
“Semoga dengan adanya tol laut dapat membangkitan sektor perekonomian masyarakat sekitar,” ujarnya, Kamis (27/1/2022).
Turut menyaksikan sandar perdana kapal dengan kode trayek T-29 antara lain; Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Saleh Marasabessy, Plt Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Sanana Moh Faisal, dan stakeholder terkait lainnya.
Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Saleh Marasabessy mengharapkan, dengan hadirnya tol laut di Kepulauan Sula dapat memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat sekitar.
“Kami menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan,” Ucap Saleh.
Hadirnya tol laut ini, Saleh Marasabessy berharap, dapat meningkatkan manajemen logistik dan digitalisasi bisnis bagi pelaku usaha yang berada di Sula.
Juga bisa memberi kesempatan para pengusaha Kepulauan Sula untuk memasarkan berbagai macam produksi lokal ke luar daerah.
Ia juga meminta agar Dinas Perindagkop segera sosialisasikan pemanfaatan tol laut ini dengan baik. Karena kalau tidak ada muatan dari Surabaya, maupun dari kita di Sula, maka bisa saja kapal tol laut tidak akan singgah lagi.
“Saya inginkan kapal ini selamanya bertahan di Kepulauan Sula. Semua potensi bisa kita muat, dan ada konteiner untuk perikanan bisa di manfaatkan, segera sosialisasi kepada nelayan tuna dan momar,” Imbuh Saleh Marasabessy.
Pada kesempatan yang sama, Plt Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Sanana, Moh Faisal, mengatakan sandar perdana kali ini, KM Kendhaga Nusantara 9 mengangkut kayu sebanyak 8-9 kontainer.
“Saya harap kedepannya jumlah muatan balik akan semakin meningkat. Sehingga kehadiran tol laut dapat menjadi pendorong ekonomi, sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat,” Kata Faisal.
Faisal pun sangat optimis, kehadiran tol laut di Pelabuhan Malbufa dapat meningkatkan dan menopang Pendapatan Asli Desa untuk desa dan kesejahteraan warga desa.
Sedangkan Kepala Desa Malbufa, Hamis Umakamea, menjanjikan akan segera sosialisasi ke warga, khususnya rumah yang berada dekat dengan pelabuhan.
“Karena rumah warga yang memiliki akses dekat pelabuhan akan dijadikan tempat penitipan barang,” tutupnya.
Baca juga:
* Angkasa Pura Hotel dan PT DI Kembangkan Wisata Edukasi Kedirgantaraan
Kapal yang dioperasikan PT Pelayaran Nasional Indonesia/PELNI (Persero) ini memiliki kapasitas muatan sekitar 1.300 ton yang bisa memuat 60 kontainer.
Kapal ini melayani trayek T-29 dengan rute Tanjung Perak – Piru – Wayaloar – Malbufa – Babang – Saketa – Gimea(Tapeleo)- Bula – Tanjung Perak.