Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjalin kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam program Dana Bergulir LPDB KUMKM.
Dengan kerja sama tersebut diharapkan dapat memberikan akses atau alternatif pembiayaan yang lebih besar bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya UMKM dan koperasi di desa wisata.
Kerja sama ini dilakukan melalui Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Koperasi dan UKM.
Baca juga:
* Menparekraf Luncurkan Program KaTa Kreatif Indonesia 2022
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, mengatakan, desa wisata memiliki potensi yang besar dalam menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata berkelas dunia, berdaya saing juga berkelanjutan. Serta mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
“Begitu banyak potensi yang dimiliki oleh desa wisata di Indonesia. Dari segi daya tarik pariwisata, kita akan menemukan banyak lokasi wisata alam, wisata budaya, bahkan wisata edukasi.” Kata Fadjar Hutomo dalam acara penandatanganan kerja sama di The Kuta Beach Heritage Hotel, Denpasar, Bali, Kamis (3/2/2022).
“Begitu juga dengan produk kreatif. Banyak produk kreatif unggulan yang dapat dikembangkan di berbagai desa wisata,” Imbuhnya.
Dengan ragam potensi itu, desa wisata dapat diwujudkan menjadi ekosistem yang terintegrasi dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Sektor pariwisata dapat menghubungkan subsektor lainnya menjadi industri yang berkelanjutan.
Terlebih saat ini dimana minat wisatawan di pariwisata era baru beralih dari wisata konvensional ke wisata yang memiliki rasa peduli terhadap lingkungan, alam, dan budaya (berdampak sosial).
Wisata yang memberikan penghargaan terhadap lingkungan, alam, dan budaya tidak lepas dari dukungan lingkungan yang berada di desa, yang digerakkan untuk mendukung potensi wisata pedesaan.
Sebagai contoh adalah pengelolaan limbah secara baik. Aktivitas seperti ini juga bisa menjadi atraksi wisata sekaligus potensi atau peluang usaha.
“Salah satu bentuk dukungan masyarakat dalam pengelolaan potensi desa yang berbasis pemberdayaan masyarakat adalah koperasi.” Ujar Fadjar.
“Keberadaan koperasi termasuk UMKM di dalam desa wisata menjadi salah satu unsur penting dalam pengelolaan desa wisata sebagai bentuk dukungan masyarakat atau usaha bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan atau taraf ekonomi berlandaskan asas tolong-menolong,” Fadjar menuturkan.
Koperasi sebagai penggerak pariwisata dan ekonomi kreatif di desa, menurut Fadjar, diharapkan dapat berperan aktif dalam banyak hal.
Seperti pengembangan produk unggulan pariwisata dan ekonomi kreatif di destinasi pariwisata, inkubasi bisnis UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif, dan pengembangan destinasi pariwisata dan desa wisata.
Selain itu koperasi juga dapat berperan aktif dalam penerapan dan sosialisasi CHSE #adaptasikebiasaanbaru kepada UMKM. Serta menyalurkan pembiayaan bagi UMKM sektor parekraf.
Baca juga:
* Indonesia-Kamboja Lanjutkan Kerja Sama Bidang Pariwisata
Melalui kerja sama dan kegiatan ini masyarakat diharapkan lebih memahami bahwa potensi ekonomi bisa diraih salah satunya dengan pengembangan desa wisata dan pengembangan UMKM.
“Kami juga berharap dengan berkembangnya desa wisata dapat meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat sekitar sehingga pada akhirnya akan berkontribusi menggerakkan ekonomi nasional dengan terbukanya lapangan kerja,” kata Fadjar.