Kepala Balai Pengelolaan Hutan Lestari (BPHL) Wilayah VI Tuti Alawiyah Lubis menyambangi Gapoktan Pujo Makmur, Rabu (1/2/2023).
Kunjungan ini mengitari kawasan hutan register 20 di Dusun Pujo Raharjo, Desa Banjaran, Padang Cermin, Pesawaran.
“Ini pertama kalinya saya datang ke sini. Kondisinya sangat baik. Saya lihat tutupan lahannya, mulai dari strata bawah, strata sedang, dan strata tinggi, semua bagus.” Ungkap Tuti di Dusun Pujo Raharjo, Rabu (1/2) siang.
Baca juga:
* Petani Hutan Desa Banjaran Buat Sabun dan Briket Arang dari Kemiri
“Starata bawah ada kapulaga dan strata tinggi ada kemiri ada durian. Sudah bagus untuk strata tajuk. Sudah terlihat sebagai kawasan hutan yang seharusnya.” Tuti memuji.
Tuti mengungkapkan, BPHL Wilayah VI ingin melihat dari dekat keberhasilan petani hutan Desa Banjaran dalam mengelola dan memanfaatkan hutan lindung.
“Kami insya Allah juga akan memfasilitasi untuk meningkatkan kapasitas SDM Kelompok Tani Hutan di sini.” katanya.
“Bisa berupa pelatihan, Bimtek, atau dialog dalam pengolahan Hasil Hutan Bukan Kayu agar bisa memproduksi produk setengah jadi atau produk siap pakai. Sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomi HHBK yang dipanen petani dari hutan negara yang mereka kelola,” Tuti menjabarkan.
Untuk bantuan alat ekonomi produktif, dirinya menyampaikan, sudah tidak ada lagi dalam DIPA BPHL Wilayah VI dalam dua tahun terakhir.
“Saya sudah berkomunikasi dengan beberapa UPT, termasuk Balai PSKL. Mudah-mudahan Balai PSKL bisa membantu alat-alat ekonomi produktif untuk Gapoktan di KPH Pesawaran ini. KPH Pesawaran bisa membantu Gapoktan untuk memilah-milah kebutuhan mana yang paling mendesak.” Tuti berharap.
Saat membahas HHBK, Tuti juga memberi apresiasi kepada para petani hutan yang tergabung dalam Gapoktanhut Pujo Makmur Desa Banjaran yang telah membayar Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).
Hutan Lindung di Dusun Pujo Raharjo sangat produktif. Di strata tajuk tinggi ada kemiri, durian. Strata tajuk tengah ada pinang dan pala. Dan di strata rendah ada kapualaga Tuti mensyukuri, petani hutan Gapoktanhut Pujo Makmur sudah mulai membayar PSDH.
“Membayar PSDH ini sangat penting. Walaupun sangat kecil, itu adalah bagian dari kewajiban pemegang persetujuan. Apa yang sudah dihasilkan dari hutan lindung di sini harus dikembalikan ke negara sebagiannya. Nilainya sangat kecil. Hanya enam persen dikali harga pokok dikali dengan volume.” terangnya.
Terkait dengan ekowisata agroforestri yang dikembangkan oleh Gapoktanhut Pujo Makmur, Tuti juga sangat mendukung kegiatan wisata tersebut.
Baca juga:
* Petani Hutan Desa Banjaran Pesawaran Panen Setiap Bulan dari Agroforestri
“Saya sangat mendukung sekali ekowisata di kawasan hutan lindung ini. Gapoktanhut bisa memanfaatkan HHBK dan Jasa Lingkungan. Jasa Lingkungan bisa berupa kegiatan ekowisata.” Kata Tuti.
“Kami dari BPHL akan selalu mendukung KPH Pesawaran yang selalu mendampingi Gapoktanhut dalam memanfaatkan Jasa Lingkungan. Termasuk di sini adalah kegiatan ekowisata agroforestri.” Pungkasnya.