Kue Lekker Pak Mijan, 35 Tahun Tidak Ubah Cita Rasanya

Date:

Share post:

Kue Lekker Pak Mijan Yogyakarta
(Sumber foto: warta.jogjakota.go.id)

Kuliner tradisional kue leker, bukan hanya populer di Semarang dan Solo saja. Kamu juga dapat menemukannya di Yogyakarta. Menambah keberagaman jajanan bernuansa kuliner tradisional.

Di tengah gempuran jajanan kekinian, pamor kue lekker ternyata belum pudar. Bahkan Kue Lekker Pak Mijan masih sanggup bertahan selama 35 tahun.

Pak Mijan merintis usaha kue lekkernya sejak 7 Oktober 1987. Dari awal hingga sekarang ia tidak pernah mengubah ciri khas kue buatannya.

- Advertisement -

Baca juga:
* Mie Bangcat di Padang Panjang, Pedasnya Disukai Banyak Pelanggan

Sampai saat ini ia tetap memasak dengan menggunakan arang dan anglo.

Aroma kue lekkernya terkenal harum. Bisa demikian karena pembuatannya yang masih secara tradisional.

Aromanya keluar karena panas arang yang merata yang juga membuat adonan bisa matang dengan merata.

- Advertisement -

Dilansir dari warta.jogjakota.go.id, Pak Mijan menuturkan bahwa dirinya belum terpikir untuk menggunakan peralatan masak yang lebih modern.

Termasuk tidak mau menggunakan kompor gas atau kompor minyak.

“Selain berbau, panas makanan juga tidak bisa merata,” Ungkapnya, pada Kamis (10/2/2022).

Bagi pria berusia 62 tahun ini, salah satu kunci dalam berjualan kuliner adalah cita rasa.

Ia pun tak ragu untuk berbagi resep dan cara membuat lekker miliknya.

Pria paruh baya tersebut membeberkan bahan adonannya. Antara lain; tepung terigu, telur, gula dan air dituangkan ke dalam panci kecil yang panas.

“Setelah itu mulai dimasukan isian pisang raja. Ditambah gula pasir agar rasa dan aroma menyatu,” Imbuhnya.

Alasan ia menggunakan pisang raja adalah rasanya lebih manis dibanding jika menggunakan pisang lain.

Soal harga, Pak Mijan menjualnya dengan harga yang sangat murah dan terjangkau. Satu buah lekker hanya dibanderol seharga Rp 1.000.

Ia mengaku dalam satu hari bisa melariskan hingga 300 buah leker. Sedangkan di akhir pekan, 400 buah leker bisa habis terjual.

Satu orang pelanggan, kata Pak Mijan, biasanya membeli antara 10 hingga 15 buah lekker.

“Kalau hari biasa saya bisa menjual 300 leker. Hari Sabtu dan Minggu, saya bisa menjual sampai 400 leker,” Ia mengungkapkan.

Dulunya lokasi jualannya adalah di sekitaran Kampung Tamansari. Namun karena Kampung Tamansari sempat tutup beberapa waktu lalu akibat Pandemi Covid-19, ia pun pindah ke lokasi baru.

Baca juga:
* Masyarakat Simpang Lagoi Sambut Gembira Travel Bubble Dibuka

Jika tertarik membelinya, kamu bisa datang ke Jalan Letjen S. Parman, Notoprajan, Ngampilan.

Lokasi persis gerobak jualannya berada di depan Soto Pak Marto. Buka dari pukul 07:00 WIB hingga 13:30 WIB.

Tertarik membeli dan makan Kue Lekker Pak Mijan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Related articles

Apresiasi Insan Pariwisata, Genpi Rilis 9 Kategori dalam Genpi Awards

Jakarta - Generasi Pesona Indonesia (Genpi) sukses melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) yang berlansung pada tanggal 5-6 Oktober...

Menparekraf Apresiasi Partisipasi Mandiri Anggota GenPI di Rakornas 2024

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, memberikan apresiasi tinggi atas...

Kemenparekraf Ajak GenPI Aktif Promosikan Pariwisata Berkelanjutan

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, saat memberikam materi "Green...

Rakornas Genpi 2024, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani Mengingatkan Pentingnya Kolaborasi, Saling Mendengar, dan Belajar

Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), I Gusti Ayu Dewi Hendriyani,...