Kumpul di The Hallway Space, GenPI Ajak Komunitas Bandung Gaungkan Berwisata #DiIndonesiaAja

Date:

Share post:

JALIN Komunitas The Hallway Space Bandung - 1
Foto bersama usai berdiskusi tentang kondisi pariwisata bersama komunitas-komunitas yang ada di Bandung. (Foto: Miftahudin Mulfi)

Hadirnya The Hallway Space sebagai “rumah” bagi para pelaku kreatif produk Bandung disambut baik oleh mereka termasuk Komunitas yang hadir dalam diskusi JALIN.

Salah satu pelaku kreatif di bidang fashion, Aditya, mengaku senang memilih tempat tersebut. Dengan mengusung brand GWK Worldwide ia telah menempati salah satu ruang di The Hallway selama 5 bulan.

Baca juga:
* Menparekraf Ajak Genpi Rangkul Komunitas Kampanyekan Wisata #DiIndonesiaAja

- Advertisement -

“Pasarnya bagus, terhitung murah juga biaya sewanya di angka Rp 15jt setahun.” kata Aditya.

Pengeluaran ini tertutupi dengan perolehan omzet bulanan bersih.

“Naik turun sih, tapi rata-rata Rp 10juta kalau clotch inc” tutupnya.

Adapun produk yang ditawarkan GWK Worldwide adalah pakaian termasuk kaos, jaket, hingga topi dengan rentang harga Rp 60.000 – 300.000

- Advertisement -

Pasar Kosambi yang dulunya sempat “mati” itu kini berhasil menarik kurang lebih 35.000 pengunjung per bulan. Dengan estimasi spending Rp 50.000 per orang. Omzet tahunannya diperkirakan mencapai Rp 2-3Miliar.

Agar creative space ini lebih dikenal lagi, GenPI, melalui JALIN Komunitas mengajak komunitas Bandung membantu branding The Hallway.

JALIN Komunitas The Hallway Space Bandung - 1
(Foto: Miftahudin Mulfi/Tim JALIN

Bagi The Hallway Space sendiri, terjalinnya kolaborasi dengan komunitas tentu akan membantu sosialisasi kehadirannya di Bandung.

Dampak akhir dari sosialisasi yang semakin ramai akan berpengaruh pula nantinya terhadap tingkat penjualan dan omzet tenant di sana serta meningkatnya kunjungan wisatawan ke Bandung.

Salah seorang anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) yang hadir dalam diskusi JALIN mengatakan, kontribusi yang diharapkan adalah bagaimana agar wisatawan yang datang ke Bandung dapat diarahkan ke Pasar Kosambi.

Ke depan, win win solution antara The Hallway Space dengan HPI juga akan dirembukkan kembali agar HPI juga bisa mendapatkan komisi dari tiap wisawatan yang digandeng ke creative space di tengah pasar ini.

Kontribusi Local Guides Indonesia juga sangat dibutuhkan untuk memperkenalkan creative space ini. Agar informasi di mesin pencari jauh lebih lengkap dan akurat.

Baca juga:
* Mengenal ‘Kito Rato’ di Tangsel, Rumah Kehidupan Bagi Difabel

Tak ketinggalan, sinergi lainnya antara blogger dan GenPI Bandung memiliki tugas yang sama. Yaitu membantu melakukan branding agar creative space The Hallway bisa lebih dikenal.

Kolaborasi ini tentu untuk mewujudkan harapan Menparekraf memperkenalkan destinasi wisata kreatif dan berwisata #diindoensiaaja.

(Penulis Tim Jalin: Efa Butar Butar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Related articles

Disbudpar Kota Bandung Dorong Sinergi Mitra untuk Kembangkan Kampung Wisata Kreatif

Kota Bandung memiliki delapan Kampung Wisata Kreatif (KWK) yang berperan penting dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kampung-kampung...

Kunjungan MS. Crystal Symphony Bab Baru Pesona Pariwisata Kapal Pesiar di Kawasan Sabang

Sabang sekali lagi menunjukkan posisinya sebagai Destinasi wisata unggulan Wisatawan Mancanegara dengan menyambut kedatangan kedua kalinya kapal pesiar...

Hadapi Kenaikan PPN 12% pada 2025, Kemenpar: Paket Wisata Murah Jadi Opsi

Traveler atau wisatawan udah banyak yang membicarakan Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan diberlakukan pada...

Jurnalisme Warga di Margasari, Lampung Timur: Dukung Ketahanan Pangan dan Promosi Potensi Lokal

Warga Desa Margasari dan Desa Muara Gading Mas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, tengah gencar mempromosikan potensi...