Lampung Craft, sebuah pameran kriya dan wastra yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Lampung, kembali hadir untuk mendukung perkembangan industri kerajinan dan wastra khas Lampung.
Pameran ini tidak hanya sekadar ajang pamer, tetapi juga merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam membangkitkan semangat kriya dan wastra daerah serta mendorong rasa cinta terhadap produk dalam negeri, terutama yang dihasilkan oleh perajin UMKM Lampung.
Baca juga:
* Pemprov Lampung Sambut Baik Kejuaran Surfing Krui Pro 2023
Dalam Lampung Craft, para pengunjung akan merasakan pesona keindahan dan keberagaman produk kriya dan wastra khas Lampung. Pameran ini menjadi ajang yang sangat istimewa karena diikuti oleh 15 Dekranasda kabupaten/kota se-Provinsi Lampung.
Sebagai wadah pembinaan perajin, acara ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk memamerkan serta mempromosikan produk-produk kriya dan wastra mereka kepada masyarakat luas.
Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengatakan, Lampung Craft adalah pameran kriya dan wastra terbesar di Lampung yang diikuti oleh 15 Dekranasda kabupaten/kota se-Provinsi Lampung. Menjadi wadah pembinaan perajin dan promosi produk-produk kriya dan wastra mereka.
“Biasanya beberapa bulan sebelum kita sudah menghubungi para pengrajin untuk menyiapkan souvenir dan wastra beserta turunannya untuk dipajang dan dijual. Kita mendampingi mereka sampai menghasilkan produk yang bagus untuk dipamerkan dan dijual.” kata Riana.
“Pengrajin sangat senang dengan acara Lampung Craft ini. Karena memberikan dampak pada mereka. COntohnya, beberapa tahun ini kita mengadakan IG Live. Selama live banyak produk yang terjual terutama tapis-tapis.” ungkapnya.
“Karena sudah banyak ibu-ibu yang tahu kalau mau mencari tapis yang bagus bisa dicari di Lampung Craft. Jadi banyak yang antusias.” Riana menambahkan.
Riana menuturkan, Dekranasda selalu bekerja sama dengan desainer-desainer nasional. Karena akan ada banyak keuntungan dengan melibatkan mereka.
Kebanyakan pengrajin, menurut Riana, hanya bisa membuat. Sedangkan bagaimana kain ini mempunyai nilai lebih itu ada di tangan desainer.
“Oleh karena itu kami menghadirkan Oscar Lawalata di Lampung Craft kedua dan Poppy Karim di Lampung Craft ketiga. Dan di tahun keempat ini akan ada Didiet Maulana.” Ia menceritakan.
“Dan desainer nasional itu sudah memiliki banyak konsumen ditambah follower instaragm mereka sudah ratusan ribu. Jadi saat mereka memakai tapis, saat mereka promosikan Madu Aro, akan banyak sekali yang pesan.” katanya.
“Semoga dalam penyelenggaran Lampung Craft 2023 ini akan lebih meningkat lagi promosi dan penjualannya. Karena kebetulan pula berbarengan dengan acara Teknologi Tepat Guna (TTG), acara nasional yang dipusatkan di Lampung.” Riana berharap.
“Tamu-tamunya akan lebih ramai lagi dan semoga lebih banyak yang belanja.” tutup Riana.
Adapun Lampung Craft 2023 ini akan diadakan pada 6-10 Juni 2023 di Graha Wangsa, Bandar Lampung. Diisi dengan acara musik anak muda, bincang-bincang dengan Didiet Maulana (desainer), bincang-bincang bersama Bank Indonesia dan budayawan.
Baca juga:
* Kadisparekraf Lampung Dorong Kolaborasi Pengembangan Kampung Tapis Lugusari di Pringsewu
Kemudian ada pemutaran Film Kulak Kukut dan Dialog Budaya dan Fashion Show Didiet Maulana.
Yang tak kalah menarik ada fashion show Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional yang mengangkat tema “Mulai dari Desa”.
Kamu tertarik datang ke Lampung Craft 2023? Catat tanggal di atas ya 🙂