Lokakarya penyusunan masterplan Integrated Area Development (IAD) berbasis Perhutanan Sosial Kabupaten Pesawaran semakin menarik dengan kehadiran berbagai pihak. Termasuk dari dunia usaha, Avonturin, yang berpengalaman membuat paket ekowisata hutan.
Lokakarya Penyusunan Masterplan Integrated Area Development (IAD) Berbasis Perhutanan Sosial Pesawaran diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Lampung di Hotel Sheraton Lampung, Rabu (18/09/2024).
Baca juga:
* Petani Hutan Desa Banjaran Pesawaran Panen Setiap Bulan dari Agroforestri
Lokakarya ini dihadiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), OPD dari Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran, akademisi, media, pelaku usaha, dan perwakilan dari beberapa Kelompok Tani Hutan (KTH).
Integrated Area Development adalah suatu strategi kebijakan terbaru yang tertuang dalam Perpres 28 Tahun 2023.
Kebijakan ini fokus difokuskan pada pengembangan komoditas unggulan melalui subprogram agroforestri, agroindustri, pengembangan destinasi jasa lingkungan, dan interkoneksi wisata.
Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial KLHK, Catur Endah Prasetiani, mengatakan bahwa IAD merupakan upaya untuk mengembangkan Perhutanan Sosial secara terpadu.
“Dengan melibatkan berbagai pihak, kita harapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi masyarakat,” Prasetiani menjelaskan saat memberi sambutan alam lokakarya penyusunan masterplan IAD, Kamis (18/9/2024).
Lebih lanjut, Prasetiani menerangkan bahwa dalam rangka mengoptimalkan capaian Perhutanan Sosial, KLHK sebagai pemerintah pusat tidak bisa berjalan sendiri. Perlu dukungan, sinergi, dan kolaborasi semua pihak.
“Saya mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang mendukung program dan kebijakan pemerintah pusat melalui program Integrated Area Development” ucapnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, menambahkan bahwa Perhutanan Sosial merupakan solusi win-win solution dalam pengelolaan hutan.
“Dengan Perhutanan Sosial, masyarakat dapat memanfaatkan hutan secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraannya,” ujar Yanyan.
Yopie Pangkey, pendiri tour operator Avonturin, menyatakan siap untuk mendukung pengembangan wisata berbasis alam di kawasan perhutanan sosial yang ada di Kabupaten Pesawaran.
“Kami melihat bahwa kawasan perhutanan sosial di Pesawaran memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata agroforestri yang unik dan menarik.” kata Yopie.
“Dengan berbagai potensi hutannya, kita bisa menciptakan berbagai macam aktivitas wisata seperti trekking, camping, dan wisata edukasi,” ungkap Yopie.
Menurut Yopie, komunitas pariwisata media sosial juga bisa diajak untuk berperan aktif dalam menyebarkan informasi mengenai program IAD melalui media sosial.
“Kami akan memanfaatkan jaringan kami untuk mempromosikan potensi wisata di Pesawaran dan mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan,” kata Yopie yang juga mantan Ketua Harian Generasi Pesona Indonesia (Genpi) binaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Yopie menambahkan, komunitas pariwisata dan komunitas media sosial pada dasarnya siap bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi wisata di kawasan perhutanan sosial.
Baca juga:
* Petani Hutan Desa Bayas Jaya, Sekolahkan Anak dari HHBK Kemiri
Dengan menggabungkan keahlian masing-masing pihak, diharapkan dapat tercipta destinasi wisata hutan yang menarik, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar hutan.
“Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melestarikan hutan di Kabupaten Pesawaran.” tukasnya.