OKINO meluncurkan produk vape terbaru yang diberi label C100 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (24/09/2022) lalu.
Brand Manager OKINO William Shi menjelaskan, produk C100 ini menggunakan teknologi eksklusif “O-tape coil” yang dapat mengunci rasa dan aroma sejak e-liquid disuntikkan.
“Teknologi ini menjamin rasa tidak berubah saat dihisap. Jika diibaratkan, teknologi ini memungkinkan apapun yang dimasukkan ke dalam C100, rasa itulah yang akan diperoleh.” William Shi menjelaskan.
Baca juga:
* Kembangkan Potensi Anak Bangsa Melalui Inovasi Digital dan Teknologi di Inspire Youth Expo 2022
Para penikmat vape, kata William, sudah dapat melakukan pra-pesan di situs resmi OKINO.
“OKINO sudah mendapat banyak pesanan dari banyak distributor di Indonesia dan meraih perhatian besar dari para vapers muda,” kata William Shi, Brand Manager OKINO, kepada awak media saat acara peluncuran.
Tingginya minat vapers terhadap C100 ini, menurut William Shi, menjadi langkah awal kesuksesan OKINO.
C100 adalah produk RDTL pertama yang berbasis koil O-tape. Produk ini memiliki kinerja tinggi dalam proses pemulihan dan mentranmisikan rasa e-liquid yang sempurna.
“Kesan yang dirasakan saat vaping hampir sama dengan aroma yang dikeluarkan.
Vapers dapat merasakan sensasi dan pengalaman terbaik. Meski C100 adalah produk RDTL, produk ini memungkinkan pengguna untuk merasakan kenikmatan asap besar setiap saat.” William Shi menjabarkan.
Selain itu, teknologi ini juga mampu memperpanjang masa pakai koil O-tape.
Ada enam pilihan warna pada desain unik C100. Ketika Anda merokok, lingkaran di bagian bawah produk akan menyala sesuai dengan permukaannya.
Dimensinya yang mungil, yaitu 104 x 25 mm, membuatnya sekecil snickers bar. Pengguna dapat memegang C100 di tangan atau menggantungnya di leher. Akan terasa sangat mudah saat membawa OKINO C100 ke mana saja.
“Memakainya tidak hanya menjadi gaya bagi anak muda, tapi juga sejalan dengan gaya OKINO.” Pungkasnya.
Penggunaan rokok elektrik di Indonesia terus meningkat. Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) memperkirakan ada sebanyak 2,2 juta pengguna rokok elektrik (vape) saat ini. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang sebesar 1,5 juta
Baca juga:
* Badan Otorita Borobudur Dukung Rebranding Gunung Kemukus
Pertumbuhan pasar tersebut seiring dengan semakin tingginya kesadaran perokok untuk mengonsumsi nikotin yang lebih aman. Asosiasi memperkirakan, potensi pasar vape di Indonesia bisa mencapai Rp7,9 triliun.
Potensi pasar ini berpotensi meningkat. Hal ini mengingat pengguna vape masih memiliki ceruk pasar besar. Apalagi asosiasi memperkirakan ada 80 juta orang perokok di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia menjadi pasar yang menarik bagi produsen rokok elektrik global.