GenPI Medan – Rapat Kerja Nasional (Rakornas) SMK Pariwisata telah diselenggarakan di bawah koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sejak tahun 2015. Hal ini dilatarbelakangi sebuah kesadaran bersama bahwa ekosistem pendidikan vokasi pariwisata harus terus dijaga dengan harapan dapat menghasilkan output SDM yang bekerja dan berwirausaha di industri pariwisata, juga industri ekonomi kreatif.
Selain itu, kenyataan bahwa bidang keahlian pariwisata menempati peringkat ke-4 bidang keahlian dengan peserta didik terbanyak memberi bukti bahwa masyarakat memandang sektor pariwisata ini menjanjikan peluang penyerapan tenaga kerja, serta berwirausaha bagi lulusannya. Pelaksana tugas (Plt) Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Medan, Ngatemin mengatakan, jumlah SMK yang memiliki bidang keahlian pariwisata sejumlah 2,297 sekolah, dan tentunya merupakan modal utama dalam mempersiapkan SDM pariwisata unggulan.
“Hal ini makin mengukuhkan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar pembangunan yang mendorong kemajuan sosio-ekonomi nasional,” ujarnya Selasa (20/7). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiga Uno mengatakan, pandemi Covid-19 memang cukup memukul, terutama mengancam jutaan pekerjaan terkait industri pariwisata.
Menurut data World Travel & Tourism Council pada tahun 2020, terjadi peningkatan 2,9% angka pengangguran global yang disumbang dari sektor pariwisata. Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19“Beberapa usaha pariwisata mulai bangkit, hari ini kita dapat menyaksikan destinasi dan daya tarik wisata mulai ramai pengunjung, operasional di hotel makin menggeliat, begitu juga di sub sektor jasa lain yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif. Artinya, kebutuhan SDM pariwisata menjadi vital dalam pergerakan ekonomi berporos sektor pariwisata ini,” sebutnya.
Namun kebutuhan industri akan tenaga kerja juga berubah secara dinamis. Data yang disampaikan oleh Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia menunjukkan perubahan dramatis struktur tenaga kerja yang diperlukan di industri pariwisata, misalnya kebutuhan tenaga kerja di bidang reservasi yang diproyeksikan mengalami penurunan dan tenaga kerja terkait kuliner di proyeksikan meningkat.“Oleh sebab itu, pendidikan vokasi pariwisata diharapkan mampu adaptif terhadap perubahan-perubahan ini,” sebut Sandiaga.Sekretaris Kemenparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani menambahkan, selain dinamika di industri, pada tataran kebijakan birokratik telah lahir aturan terkait pendidikan vokasi yang perlu dicermati. Keberadaan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi memberi sinyal bahwa pendidikan vokasi perlu diselenggarakan secara efektif dan efisien untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, dibutuhkan pasar dan mampu berwirausaha.
“Selain efektivitas penyelenggaraan pendidikan vokasi, peraturan ini juga mendorong adanya sinergitas dan kolaborasi agar tujuan peningkatan akses, mutu dan relevansi penyelenggaraan pendidikan vokasi, termasuk di bidang pariwisata, sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha,” ujarnya.Terkait dengan hal tersebut, lanjutnya, maka Rakornas SMK ini diharapkan dapat menjadi forum teknis untuk menyelaraskan kurikulum SMK pariwisata dengan perguruan tinggi pariwisata.
Penyelarasan kurikulum berdasarkan KKNI, SKKNI, standar kompetensi dari industri dan CATC diharapkan menjadi patokan kolaborasi antar institusi penyelenggara pendidikan vokasi pariwisata ini.Rakornas ini dilaksanakan di Gedung Layanan Terpadu Politekpar Medan. Kegiatan ini berlangsung sampai dengan 22 September 2022.Kolaborasi Penyelarasan Implementasi ASEAN MRA-TP di SMK Pariwisata dan Politeknik Pariwisata” yang menjadi tema dalam Rakornas SMK Pariwisata tahun ini diharapkan dapat memberi solusi atas standarisasi kurikulum yang seharusnya dicapai setiap institusi pendidikan vokasi pariwisata sesuai program dan level pendidikan yang ditempuh oleh peserta didiknya.
Para tamu dalam Rakornas antara lain, Sekretaris National Tourism Professional Board (NTPB), I Gusti Putu Laksaguna, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Budi Hartawan, Direktur SMK, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Wardani Sugiyanto, Direktur Bina Standarisasi Komptenesi dan Program Pelatihan, Kementerian Ketenagakerjaan RI, Muchtar Azis.Komisioner BNSP, Tetty DS Ariyanto, Ketua Asosiasi SMK Pariwisata Indonesia, Hadi Sutrisno, Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Faisal, Para Direktur Politeknik Pariwisata di bawah koordinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan para jajarannya.
Kemudian perwakilan dari SMKN 4 Makasar dan pegiat pendidikan vokasi parisata, Mustafa, perwakilan dinas pendidikan dan dinas pariwisata yang hadir secara online dan offline, serta seluruh para perwakilan SMK Pariwisata seluruh Indonesia yang hadir secara online dan offline. (Sumber: Fitato GenPI Sumut)