Perjalanan tim JALIN KOMUNITAS ‘Java Series’ berakhir di Banyuwangi. Tim bertemu dengan GenPI Banyuwangi, Visit Banyuwangi, Jalan-jalan di BWI, dan komunitas lain, di Indische1931 cabang Banyuwangi, Senin (07/03/2022)
Dipandu oleh Rachmatullah selaku tim media internal GenPI Nasional, diskusi berjalan membahas kolaborasi yang bisa dilakukan antar komunitas untuk mengembangkan pariwisata Banyuwangi.
Baca juga:
* Menparekraf Ajak Komunitas ‘Gercep, Geber, Gaspol’ Pariwisata Jawa Timur
Banyuwangi merupakan sebuah kabupaten di Jawa Timur yang kaya akan desa wisata, seperti Kampung Kemiren, terbaru ada Desa Tamansari yang dipercaya oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bisa jadi wisata kelas dunia.
Dedi, Ketua Umum GenPI Banyuwangi menyebutkan bahwa Banyuwangi butuh kolaborasi anak-anak muda untuk membangkitkan kembali pariwisata daerah sekaligus menjaga budaya yang ada.
“Kami selalu berupaya agar pemberdayaan masyarakat orientasinya tak hanya jualan, tapi juga bisa menyampaikan pesan budaya dalam orientasi tersebut.” ujarnya
Belum lagi kecantikan alamnya menjadi salah satu daya tarik wisata yang terus dipromosikan oleh akun Visit Banyuwangi @visitbanyuwangi
“Visit Banyuwangi dulu hanya akun repost, karena GenPI, kemudian diubah menjadi sumber informasi di Banyuwangi. Intinya lebih mengenalkan info teraktual tentang Banyuwangi.” Kata Bayu Agustiawan selaku perwakilan komunitas.
Tak lupa juga Bayu memberikan rekomendasi destinasi wisata yang bisa dikunjungi sehari Ijen, Djawatan dan Pulau Merah.
Dukungan ini juga disambut baik oleh M. Raffim, Komunitas BCN (Banyuwangi Custom National) “Kami bantu melakukan profiling desa-desa wisata khususnya ekonomi kreatif termasuk melihat potensi yang dimiliki daerah”
Potensi tersebut nantinya akan dikembangkan sesuai visi yang dimiliki masing-masing daerah.
Membaca kolaborasi ini, Mba Chika, pelaku UMKM turut memanfaatkan kolaborasi yang sudah terjalin dengan menghadirkan produk kuliner yang sekaligus bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Banyuwangi.
“Sudah berjalan (bisnis) sejak 2018, penjualan bisa mencapai 100 toples per bulan. Tapi itu memang masih gabungan penjualan offline dan online.” Katanya.
Baca juga:
* JALIN Komunitas Surabaya, Maksimalkan Medsos Angkat Wisata Sejarah
“Kami juga menerima pesanan dari luar kota seperti Lombok, Sumatera, dan Jakarta. Dan kerjasama dengan hotel-hotek di Banyuwangi juga untuk penjualannya”. Tutupnya.
Sinergi dari seluruh komunitas diharapkan menjadi jalan untuk terus mengangkat UMKM ekonomi kreatif agar siap naik kelas.
(Penulis Tim Jalin: Efa Butar butar)