GenPI Solo — Solo Batik Carnival. G20 adalah forum kerja sama multilateral atau TWIIG (Trade, Investment and Industry Working Grup). TWIIG mengangkat tema Recover Together Recover Stronger, di mana Indonesia sebagai pemegang Presidensi Forum G20 Tahun 2022 yang terdiri dari 19 negara dan satu kawasan ekonomi, Uni Eropa. Dikutip dari laman Bank Indonesia, G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. Fokus G20 umumnya mencakup perekonomian dunia dan isu-isu penting yang terkait dengannya. Isu-isu tersebut merupakan reformasi Bank Dunia dan IMF, perubahan iklim, energi global, dampak demografis hingga masalah populasi.
Dalam rangka mengagungkan keindahan dari berbagai jenis batik dan dikolaborasikan dengan kirab budaya maka terbentuklah acara karnaval G20 X Solo Batik Carnival. Solo Batik Carnival atau disebut Karnaval Batik Solo (SBC) adalah sebuah acara tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Namun, dalam hal ini SBC akan ikut memeriahkan acara G20 di Solo.
Para peserta akan mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di Jalan Slamet Riyadi tepatnya dari Stadion Sriwedari hingga Balai Kota Surakarta pada tanggal 7 Juli 2022. Peserta berjumlah 100 orang terdiri dari 19 peserta anak dan 81 peserta dewasa. Para peserta menjalankan latihan selama tiga hari dari tanggal 3-5 Juli di Taman Balekambang. Diadakannya latihan ini bertujuan agar para peserta nantinya saat menampilkan keindahan batik di depan masyarakat dan para pengurus acara G20 dapat tampil secara maksimal.
Ada beberapa nama yang berperan dalam kesuksesan acara G20 X Solo Batik Carnival ini, yaitu Ketua Yayasan Solo Batik Carnival Lia Imelda dan Art Director Ade Sugriwa.
Dan pada hari ini, Solo Batik Carnival mengundang rekan media untuk dapat hadir pada 7 Juli 2022 jam 3 sore untuk ikut berpartisipasi dalam rangkaian acara kirab budaya G20 X Solo Batik Carnival. Kami berharap dengan kehadiran rekan media ini dapat lebih mempopulerkan batik untuk masyarakat luas hingga manca negara (DAN).