Tanaman Pala RHL di Bangun Rejo Pesawaran Mulai Berbuah

Date:

Share post:

BPDASHL WSS Idi Bantara kunjungi lokasi RHL Bangun Rejo Punduh Pidada Pesawaran Lampung - Yopie Pangkey
Kepala BPDASHL WSS, Idi Bantara, bersama Ngadimin, salah satu petani yang menanam pala, di Bangun Rejo, Punduh Pidada, Pesawaran, Sabtu (31/12/2022). (Foto: Yopie Pangkey)

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Way Seputih – Way Sekampung (BPDASHL WSS) mengunjungi lokasi penanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) tahun 2019 di Hutan Register 20, Pesawaran, Lampung.

Kepala balai Idi Bantara, beserta Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah, mendatangi lokasi penanaman di Pematang Kubuaro, Dusun Wonorejo, di sela-sela acara pembukaan Reforest Camp yang diadakan oleh Pecinta Alam Setapak.

Baca juga:
* Reforest Camp ke-5, Setapak dan Warga Tanam 2000 Pohon di Bangun Rejo

- Advertisement -

“Kegiatan RHL ini dilakukan selama tiga tahun dari 2019 sampai 2021. Dilaksanakan oleh pihak ketiga namun proses penanaman dilakukan oleh petani. Kami memberi 74.400 batang bibit untuk total 186 hektar. Petani menanam 400 batang perhektar. Jenisnya pala. cengkeh, kemiri, nangka, pinang, dan petai,” Idi Bantara memaparkan.

“Dan sekarang Sudah tiga tahun, sudah ada pohon pala yang belajar berbuah. Kedepannya buahnya tentu akan meningkat terus,” imbuhnya.

“Tajuknya memberikan pendapatan bagi petani dan tajuk juga memberikan manfaat pada lingkungan berupa pengendalian khususnya hidrologis dalam rangka perawatan daerah aliran sungai,” katanya lebih lanjut.

“Kami harap selalu dirawat oleh petani. Dan hasilnya seratus persen untuk petani. Dengan catatan dia berkewajiban membayar Provisi Sumber Daya Hutan, PSDH. Membayar PNPB sebesar enam persen melalui sistem,” dia berharap.

- Advertisement -

Idi Bantara juga memberi pertimbangan pada para petani untuk mengaitkan antara vegetasi dan pariwisata.

“Karena ini terkait dengan vegetasi dan lokasi Bangun Rejo dekat dengan wisata Kiluan, berarti ada potensi pengunjung. Desa Bangun Rejo bisa memanfaatkan panen buah untuk menjadi oleh-oleh wisatawan,” jelasnya.

Baca juga:
* BPDASHL WSS Gelar Camping RHL di Bukit Kendeng, Bangun Semangat KTH dan Pokdarwis

“Wisatawan bisa membeli oleh-oleh kelengkeng, alpukat, duren, pete, jengkol. Potensi ini sangat besar. Lampung memiliki keuntungan, dekat dari Jakarta dan kota-kota lain.” imbuhnya.

“Hutan ada sumber daya ekonomi masa depan sekaligus kita menjaga lingkungan agar lestari,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

spot_img

Related articles

Kemenekraf Dukung Femmevolution Festival 2025: Panggung Kreatif Perempuan di Dunia Musik dan Fesyen

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menyatakan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Femmevolution Festival 2025, sebuah ajang kolaboratif yang memadukan musik...

Festival Gunung Slamet 2025 Sukses Terselenggara, Harmoni Tradisi dan Alam jadi Simbol Pariwisata Berkelanjutan

Festival Gunung Slamet (FGS) 2025 sukses digelar dengan semarak di kawasan Wisata Lembah Asri, Serang, Kabupaten Purbalingga, Jawa...

Prambanan Jazz 2025 Kembali Digelar, Simak Artis dan Kejutan yang Ditawarkan!

Menginjak usia ke-11, Prambanan Jazz Festival kembali hadir membawa semangat baru. Digelar pada 4 hingga 6 Juli 2025...

Sinergi GenPI Manado dan Masyarakat Demi Kelestarian Pesisir dengan Aksi Bersih-Bersih Pantai Tumumpa Dua

Semangat kolaborasi antar-elemen masyarakat kembali terlihat dalam aksi bersih-bersih Pantai Tumumpa Dua, Kamis pagi (3/7/2025). Kegiatan ini digagas...