Kampung Blekok di Situbondo Jawa Timur adalah kawasan konservasi mangrove dan burung air. Didukung juga dengan kampung kerajinan. Hampir 80% warganya merupakan pengrajin. Produk-produk yang dihasilkan dikirim ke daerah lain dan jadi buah tangan dari daerah tersebut.
Mba Seta, pengelola Kampung Blekok sekaligus Wakil ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di sana turut serta menyambut tim JALIN untuk mengenalkan Kampung Blekok lebih mendalam.
“Anugerah Desa Wisata yang kami dapat merupakan promosi luar biasa untuk tempat ini”. kata Seta di Kampung Blekok, Minggu (06/03/2022).
Baca juga:
* JALIN Komunitas Surabaya, Maksimalkan Medsos Angkat Wisata Sejarah
“Tidak mudah untuk bisa sampai di titik ini. Ada air mata untuk membangun sebuah desa wisata dan peradaban yang terkelola dengan baik. Harus serius, fokus dan mau menurunkan ego.” Kata Mba Seta. “Butuh kerjasama juga dari seluruh warga desa” Lanjutnya.
Desa ini sempat surut dihantam pandemi, pengunjung berkurang drastis. Pesanan kerajinan tangan juga ikut berkurang. Namun semua berakhir seiring dengan kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada September 2021. Sejak itu, kunjungan ke Kampung Blekok terus meningkat pesat.
“Aduh, sempet lesu (kunjungan wisatawan), Mba. Kami sangat beruntung dapat kunjungan Pak Sandiaga, sejak Beliau memasuki Kampung Blekok, Kampung ini akhirnya ramai pengunjung lagi” ujarnya. “Itu, teman-teman yang jualan di pinggir sungai tadi, tiap hari jualan sekarang” terangnya.
Pesan persiapan pandemi menjadi endemi dari Menparekraf yang disampaikan oleh Ghera, Deputi Kelembagaan dan Pengembangan GenPI Nasional di setiap titik kunjungan, disambut sangat baik oleh Kampung Blekok “Mari kita bangkitkan pariwisata di Indonesia. Tetap, di Indonesia aja!” Ujar Mba Seta menirukan pesan Mas Menteri.
Desa wisata ini tak hanya menjual konservasi mangrove dan burung airnya, Kampung Blekok juga menawarkan home stay yang nyaman, aman, bersih dan terjangkau bagi pengunjung yang datang.
“Kami berharap, Kampung Blekok terus berkembang dan ngga mati sampai di sini. Itu yang harus terus kami pikirkan termasuk eksekusi event.”
Kehadiran Kampung Blekok di Kabupaten Situbondo ini juga menjangkau anak-anak muda lebih peduli dengan lingkungan. Di ujung wisata Mangrove, ada sebuah Coffee Shop yang langsung menjual view laut, gunung Carron dan gunung putri tidur.
Baca juga:
* Menparekraf Ajak Komunitas ‘Gercep, Geber, Gaspol’ Pariwisata Jawa Timur
Di Coffee shop ini, wisatawan juga diedukasi menjaga lingkungan dengan mengganti sedotan plastik menjadi sedotan aluminium mengingat sedotan plastik baru akan hancur setelah 450 tahun.
Penulis: Efa Butar butar
Foto: Andik Hermawan | Miftahudin Mulf